Senin, 30 Mei 2016

PERKEMBANGAN DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW PERIODE MADINAH



PERKEMBANGAN DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW PERIODE MADINAH



1.        Dakwah Islam pada Periode Madinah
Sebelum Rasulullah dan sahabatnya hijrah terlebih dahulu ke Madinah, beliau mendapat serangan dari kaum Quraisy bahkan beliau akan dibunuh oleh mereka. Namun Allah SWT telah memberitahu Rasulullah bahwa akan adanya komplotan tersebut.
Malam harinya sebelum hijrah, Rasulullah menyuruh Ali bin Abi Thalib untuk tidur di tempat tidur beliau, supaya kaum Quraisy mengira bahwa beliau masih berada di rumah dan beliau memberitahu kepada Ali supaya menyampaikan bahwa beliau tidak ada meskipun sampai mendapat paksaan.  Para komplotan itu segera mengepung rumah Rasulullah, namun atas kuasa Allah SWT Rasulullah mampu keluar rumah bersama Abu Bakar tanpa sepengetahuan mereka. Beliau menabur debu ke kepala mereka dan Allah mengalihkkan pandangannya. Rasulullah bersama Abu Bakar berjalan ±5 mil dan bersembunyi di goa Tsur.
Sebelum subuh, Ali telah tertangkap kaum Quraisy, dan mereka bertanya kepada Ali tentang Rasulullah, namun Ali tidakmemberitahu mereka. Sampai mereka memukuli dan melumuri Ali dengan lumut, Ali tetap tidak memberitahunya. Mereka kemudian mengirim pencarian ke segala penjuru untuk mendapatkan Muhammad baik masih hidup atau mati, dan yang mendapatkannya akan mendapat  100 unta. Dalam pencarian itu mereka sampai di goa Tsur, namun mereka tidak mengetahui Rasululllah.
Beliau bersama Abu Bakar di goa Tsur selama tiga hari. Pada waktu sore di hari kedua, beliau bersama Abu Bakar melintasi sebuah kemah yang didalamnya ada seorang wanita yang bernama Ummu Ma'bad. Kedunya meminta makanan dan minuman darinya. Selanjutnya Rasulullah bersama Abu Bakar melanjutkan perjalanan.
Kedatangan Rasulullah di Madinah disambut gembira oleh penduduk Madinah. Belliau singgah di Quba, dan membangun masjid pertama kali dalam Islam, dan pahala sholat dua rokaat di masjid Quba' disamakan dengan Umroh.
Pada hari kelima, beliau berjalan ke Madinah dan menyuruh untanya memilihkan tempat untuk beliau. Unta tersebut akhirnya berhenti dan duduk di tempat semula, dan tempat itulah yang kemudian menjadi masjid Nabawi.
Rasulullah singgah di rumah Abu Ayub al – Anshari. Sedangkan Ali bin Abi Thalib di Mekkah selama tiga hari sepeninggal Nabi, kemudian menuju Madinah dan berjumpa dengan Nabi di Quba.
Setelah hijrah ke Madinah, perkembangan Islam mengalami kemajuaan. Kesuksesan Nabi mengembangakan Islam di Madinah, meliputi :
1.        Diperdamaikannya antara suku Khazraj dan suku Aus
Terjadinya peselisihan antara kedua suku ini, dipicu karena adanya pihak ketiga, yakni Yahudi. Namun sejak kedatangan Rasulullah saw mampu memberi dampak positif pada kedua suku tersebut. Mereka banyak yang masuk Islam.
2.      Mempersatukan sahabat Muhajirin dengan Anshor
Rasulullah saw menganjurkan persaudaraan antara kedua sahabat dan melarang kesukuaan.
3.      Membentuk kekuatan dan politik Islam
Nabi mempersatukan golongan Yahudi dari Bani Qoinuqo, Bani Nadhir dan Bani Quraidlah. Untuk golongan Yahudi, Nabi membentuk piagam Madinah, isinya diantarannya adalah :
a.       Kaum Yahudi bersama kaum muslimin wajib turut serta dalam peperangan,
b.      Kaum Yahudi dari Bani Auf diperlakukan sama kaum muslimin,
c.       Kaum Yahudi tetap dengan agama Yahudi mereka, dan demikian pula dengan kaum     muslimin,
d.      Semua Kaum Yahudi dari semua suku dan kabilah di Madinah diberlakukan sama dengan Kaum Yahudi Bani Auf,
e.      Kaum Yahudi dan muslimin harus saling tolong menolong dalam memerangi atau menghadapi musuh,
f.        Kaum Yahudi dan muslimin harus senantiasa saling berbuat kebajikan dan saling mengingatkan ketika terjadi penganiayaan atau kedhaliman,
g.      Kota Madinah dipertahankanbersama dari serangan pihak luar,
h.      Semua penduduk  Madinah dijamin keselamatannya kecuali bagi yang berbuat jahat.
4.      Membangun Masjid
Masjid Nabawi dibangun diatas tanah milik dua anak yatim yang telah dibeli, dan Nabi pun ikut mengangkat batu bangunan sendiri. Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi kesuksesan dakwah Nabi Muhammad saw diantaranya :
a.       Faktor Internal
1)       Kecerdasan Rasulullah SAW
2)      Kepempimpinan Rasulullah SAW
3)       Ketinggian akhlak Rasulullah SAW
4)       Ketinggian pribadi Rasulullah SAW
b.      Faktor Eksternal
1)       Ada wahyu dari Allah SWT
2)      Kesungguhan para sahabat memperjuangkan wahyu, sampai membela mati – matian menghadapi bahaya.
2. Peperangan Penting Sebelum Fathul Mekkah
    A.          Perang Badar
Perang Badar terjadi pada 17 Ramadhan tahun 2 H, yang terjadi di dekat perigi bernama badar, 125 km selatan Madinah antara Mekkah dan Madinah. Sebab utama terjadinya perang Badar karena kaum Quraisy telah mengusir kaum muslimin dari Mekkah.
Pada perang Badar, kaum muslimin yang dipimpin langsung oleh Rasulullah membawa pasukan sebanyak 313 orang dengan dibekali 2 ekor kuda, dan 70 ekor unta dan kaum muslimin yang gugur sebanyak 14 orang.
Kaum Quraisy yang dipimpin oleh Abu Sufyan mengirim 1000 tentara dan yang tewas mencapai 70 orang. 70 orang lainnya ditawan dan akan bebas jika telah menebus dirinya, juga ada yang bebas tanpa tebusan, serta ada juga yang menebus dengan mengajar 10 orang anak muslim untuk membaca dan menulis.
Perang Badar dimenangkan oleh kaum muslimin, mereka juga mendapatkan ghanimah (harta rampasan perang). Pada saat perang Badar Utsman bin Affan tidak dapat mengikuti perang dikarenakan berada di Madinah menemani Ruqayah binti Muhammad yang sedang sakit, dan akhirnya meninggal.  Setelah perang Badar Rasulullah menikahkan Utsman bin Affan dengan Ummu Kultsum, karena sebab itu ia mendapat gelar Dzunnurain (yang memiliki dua cahaya).
B.                 Perang Uhud
Perang Uhud terjadi pada pertengahan bulan Sya'ban tahun ke-3 H atau Januari 625 M di kaki gunung Uhud yang terletak di utara Madinah. Sebab terjadinya perang Uhud karena keinginan kaum Quraisy balas dendam atas kekalahan mereka di Perang Badar.
Kaum muslimin menyiapkan 1000 orang untuk melawan kaum Quraisy. Namun ketika akan menghadapi peperangan Abdullah bin Ubai beserta 300 pengikutnya keluar dari pasukan Islam. Pasukan Quraisy yang berjumlah 3000 orang gabungan, Abu Sofyan mengumpulkan pasukan gabungan dari orang – orang Quraisy, Arab Tihamah, Kinanah, bani al – Harits, bani al Haun, dan bani al Musthaliq.
Pada perang Uhud kaum Muslimin mengalami kekalahan, karena mereka telah menyalahi perintah Rasulullah, dan tidak mematuhi strategi yang telah dibuat. Kaum muslimin yang gugur sebanyak 70 orang, temasuk paman Nabi yaitu Hamzah bin Abdul Muthalib yang dibunuh oleh seorang budak hitam bernama Wisya yang merupakan suruhan dari istri Abu Sofyan yakni Hindun.

C.                  Perang Khandaq (Perang Akhzab)
Terjadi pada bulan Syawal tahun 5 H di sekitar Madinah bagian utara. Sebab – sebab terjadinya perang ini adalah :
Ø  Kaum Quraisy dan Yahudi menilai bahwa kekalahan pada perang Uhud kaum muslimin, jika akan diserang sekali lagi maka mereka akan binasa,
Ø  Utusan Yahudi mengajak kaum Quraisy untuk mengadakan serangan gabungan menumpas kaum Muslimin dan Muhammad.
Dinamakan perang Khandaq (parit), karena pada perang ini, kaum muslimin mengunakan pertahanan parit untuk menghambat laju musuh yang dibuat dibatas kota Madinah sebelah utara. Pembuatan parit ini diusulkan Salman al Farisi. dan dinamakan perang Akhzab (golongan – golongan), karena pada perang ini ada beberapa golongan seperti Yahudi, Quraisy Makkah, bani Salim, bani Asad, dll, bergabung untuk memerangin kaum muslimin.
Abu Sofyan menyiapkan 10.000 orang untuk melawan 3000 orang dari kaum muslimin. Dalam perang ini kaum muslimin mengalami kemenangan karena mendapat pertolongan dari Allah SWT dengan adanya angin besar yang memporak porandakan pasukan kafir.
D.                 Perjanjian Hudaibiyah
Sebab terjadinya perjanjian Hudaibiyah ini adalah keinginan kaum Muhajirin untuk melakukan umroh ke Mekkah. Namun dari pihak Anshor, mereka khawatir kalau Nabi Muhammad dan golongan Muhajirin tidak kembali ke Madinah, jika melakukan umroh ke Mekkah.
Setelah berkumpul dengan 1400 orang jamaah dengan memakai pakaian ihrom, yang terdiri dari Rasulullah dan istri beliau yaitu Ummu Salamah, kaum Muhajirin dan Anshor serta beberapa kabilah lain yang belum memeluk Islam. Mereka membawa 70 ekor hewan – hewan qurban, yang ditempatkan paling depan, bahwa yang datang ini bukan pasukan perang. Dalam perjalanan, Khalid bin Walid dengan 200 orang menghadang kaum muslimin. Nabi Muhammad akhirnya mengutus Utsman bin Affan untuk merundingkan hal ini kepada Quraisy.
Adapun isi perjanjian Hudaibiyah diantaranya :
1.       Persetujuan diadakannya genjatan sentaja antara kaum Muslimin dan Quraisy, berlangsung selama 10 tahun.
2.       Barang siapa diantara anggota Quraisy yang menyebrang kepada kaum Muslimin, maka ia harus dikembalikan. Tapi, bila seorang Muslim menyeberang kepada kaum Quraisy, maka ia tidak boleh dikembalikan.
3.       Untuk tahun ini kaum Muslimin agar kembali dan tidak melaksanakan umroh atau berziarah ke Masjidil Haram, dan boleh datang pada tahun berikutnya. Mereka boleh memasuki kota Makkah dan tinggal selama tiga hari, dan tidak diperkenankan membawa senjata, selain dari pedang yang tersarungkan.
4.      Bagi masyarakat Arab selain suku Quraisy boleh bergabung dengan Muhammad dan bagi yang ingin bergabung dengan Quraisy juga boleh.

3. Penaklukan Kota Mekkah
Pada tahun 8 H, tepatnya tanggal 10 Ramadhan, Nabi bersama 10000 pasukan menuju Makkah. Kaum Muslimin memasuki kota Mekkah tanpa terjadi peperangan, dimana kaum Quraisy menyerah dan tidak melakukan perlawanan tanpa sebab. Abbas mengajak Abu Sofyan untuk menyerah kepada Rasulullah saw dan menyatakan keislamannya.
Setelah tiba di Mekkah Nabi menuju Ka'bah untuk melakukan thowaf dan sholat 2 rokaat di dalam Ka'bah. Selanjutnya, beliau menghancurkan berhala – berhala yang berada didalam Ka'bah dan sekitarnya. Setelah Penaklukan Kota Mekkah, manusia berbondong – bondong masuk Islam. Pada tahun 10 H, Rasulullah melaksanakan haji bersama 100.000 orang, dan setelah itu beliau kembali ke Madinah.
4. Haji Wada
Tahun 10 H, Rasulullah melaksanakan haji dan mengerahkan kaum muslimin untuk menyertai beliau agar mengetahui tata cara haji yang lengkap dan benar menurut syariat Islam. Mereka terkumpul 100.000 orang. Disebut Haji Wada karena haji ini merupakan haji terakhir Rasulullah, sebelum beliau wafat.
Pada haji wada' ini, wahyu terakhir turun kepada Nabi Muhammad, yaitu surat Al – Maidah ayat 3, sebagai peringatan untuk kaum muslimin supaya tetap memegang teguh ajaran agamanya yakni agama Islam.

5.  Wafatnya Rasulullah SAW
Sekitar 2 bulan setengah dari menunaikan ibadah haji , Rasulullah menderita sakit. Tepat pada hari Senin, 12 Rabiul Awwal Rasulullah menghadap Allah dalam usia 63 tahun. Telah usai tugas beliau yang menyebarkan agama Islam selama 13 tahun di Makkah, dan 10 tahun di  Madinah.

6. Faktor Pertumbuhan Peradaban Islam
Berikut ini beberapa faktor pertumbuhan peradaban Islam, diantaranya :
a.   Islam sangat menghargai akal, menempatkan akal pada tempat terhormat, dan memerintahkan manusia untuk mempergunakan akalnya untuk menganalisis keadaan alam. (QS. Ali Imron ayat 189 – 190)
b.   Islam mewajibkan kepada setiap manusia untuk menuntut ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akhirat. (QS. Al Mujadallah ayat 11)
Islam melarang orang bertaqlid buta, menerima sesuatu tanpa dibuktikan kebenarannya. (QS. Al Isra' ayat 36)
d.      Islam mengarahkan untuk mengali segala pengetahuan yang belum diketahui.
e.      Islam memerintahkan untuk mencari keridloan Allah. (QS. Al Qashosh ayat 77)
f.  Islam mengajarkan untuk melakukan pengembaraan menjalin silaturrahimdan kerjasama untuk membangun peradaban yang tinggi. (QS. Al Hajj ayat 46)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar